A Review Of kampus profetik

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengembangkan atau memperkuat EQ, di antaranya:

Pengertian kecerdasan adalah termasuk kebolehan untuk memperolehi pengetahuan, keupayaan untuk berfikir di dalam situasi yang kompleks dan kebolehupayaan untuk menyelesaikan masalah.

Mampu mengatur suasana hati dan dapat menjaganya agar beban strain tidak melumpuhkan kemampuan berfikir seseorang. 

Di bawah ini disediakan file contoh menuliskan hasil dan kesimpulan praktikum (mohon bagian contoh yang sudah di isi dapat dikosongkan dan ditulis/gambar kembali secara manual sesuai dengan praktikum yang sudah dikerjakan). Silahkan unduh contoh laporan hasil ini sebagai petunjuk langkah langkah praktikum dan sekaligus petunjuk penulisan laporan.

Kecerdasan emosional rendah: Kamu tidak lagi peduli apa yang ia bicarakan. Ketidaktertarikan ini begitu mencolok sehingga teman kencanmu menjadi tidak nyaman.

Siapa yang tidak mengenal Kuntowijoyo? Sosok yang saya sebut sebagai manusia profetik, semoga sebutan itu tidak berlebihan dan tidak pula bermaksud mengkultuskan pribadinya sebagai manusia.

Untuk itu sebagai orang tua maupun guru dapat membantu mengembangkan kemampuan menumbuhkan motivasi diri anak melalui:

Bila pun sulit memahami perasaan, seseorang yang berempati akan menggunakan pengalamannya sendiri untuk menyesuaikan perasaan dengan kawan bicaranya.

empati dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional (Gottman dan De Claire, 2003) yaitu: a. Menyadari emosi-emosi remaja Pendamping remaja di asrama sebagai ganti orang tua mereka, diharapkan mampu menyadari emosi-emosinya dan emosi remaja yang dibimbingnya. Pendamping yang sadar terhadap emosinya sendiri dapat menggunakan kepekaan itu untuk menyelaraskan diri dengan emosi remaja. Menjadi orang yang peka dan sadar secara emosional tidak mudah, karena sering kali remaja mengungkapkan emosinya secara tidak langsung dan dengan cara-cara yang membingungkan orang dewasa, misalnya ada remaja yang marah, kecewa, karena sesuatu hal yang tampak sepele, tetapi remaja tersebut tidak bisa mengungkapkan perasaannya dan hanya diam atau kampus profetik melamun.

Teori Kecerdasan Emosional dalan psikologi ini pertama kali dikembangkan sekitar tahun 70-an dan 1980-an. Dalam ilmu psikologi, Kecerdasan emosinal sendiri merupakan sebuah pembahasan mengenai model perilaku yang relatif baru.

Winkel (1997: 518) mengemukakan bahwa kegiatan bimbingan dibedakan menjadi dua yaitu bimbingan personal atau perseorangan dan bimbingan kelompok/klasikal. Bimbingan individual adalah pelayanan bimbingan yang diberikan pada satu orang saja. Bimbingan kelompok adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Pelayanan bimbingan diberikan kepada semua orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, standing sosial ekonomi. Tujuan pelayanan bimbingan kelompok adalah supaya orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya sendiri dan tidak sekedar membebek pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri efek serta konsekwensi dari segala tindakannya (Winkel, 1997: 519).

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali serta mengelola emosi atau perasaan, baik diri sendiri maupun orang lain. Kecerdasan emosional juga bisa dilatih dan dikembangkan terus-menerus. Nah

Tujuannya agar motivasi kita positip dan kita menjadi bersemangat serta bergairah lagi dalam hidup. Orang yang mampu memotivasi dirinya akan lebih berhasil dalam kehidupannya dibandingkan dengan orang yang menunggu orang lain untuk memperhatikan dirinya. Salah satu ciri dari kemampuan untuk memotivasi diri adalah kepercayaan diri (Self self confidence). Individu yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki self self-confidence yang tinggi pula. Ciri utama self confidence adalah sikap optimis dalam menghadapi berbagai tantangan. Orang yang memiliki (29)

Kedua fikiran tersebut, yang emosional dan yang rasional, pada umumnya bekerja dalam keselarasan yang erat, saling melengkapi dalam mencapai pemahaman guna mengarahkan seseorang menjalani kehidupan duniawi. Biasanya ada keseimbangan antara pikiran emosional dan pikiran rasional, dimana emosi memberi masukan dan informasi kepada proses pikiran rasional, dan pikiran rasional memperbaiki dan terkadang memveto masukan-masukan emosi tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *